NASIONAL
Isak Tangis Warnai Evakuasi Korban Tewas Kereta Api Malabar
Evakuasi masih berlangsung mengingat banyak korban dalam kereta.
ddd
Sabtu, 5 April 2014, 08:25Desy Afrianti
(tvOne/Ipung S Munawar)
VIVAnews - Lima orang meninggal dunia akibat kecelakaan kereta api di Kabupaten Tasikmalaya, pada Jumat malam kemarin. Penumpang tewas setelah terjepit gerbong kereta yang ambles masuk jurang.
Kecelakaan kereta api Malabar tujuan Bandung-Malang itu terjadi di Kampung Terung, Mekarsari, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. Dua gerbong dan satu lokomotif terguling akibat bantalan rel ambles terbawa longsoran tanah.
Hingga Sabtu dinihari, tiga orang penumpang dipastikan tewas akibat terjepit gerbong kereta. Proses evakuasi jenazah berlangsung dramatis diwarnai isak tangis keluarga.
Petugas juga mengevakuasi dua orang warga yang terjepit, namun masih dalam keadaan hidup. Seluruh korban baik luka atau yang meninggal dibawa ke madrasah Kampung Mekarsari.
Kereta api Malabar dari Bandung tujuan Malang ambles setelah lokasi bantalan rel diguyur hujan deras. Diperkirakan amblesnya kereta mencapai 15 meter dari lintasan. Hingga saat ini, proses evakuasi masih berlangsung mengingat banyak korban dalam kereta.
Menurut Kapolresta Tasikmalaya Ajun Komisaris Besar Noffan Widyayoko, longsornya bantalan menyebabkan rel terputus total. "Belum bisa dilewati, rel terputus," kata Noffan.
Penumpukan penumpang
Dampak kereta anjlok itu juga menyebabkan ratusan penumpang kereta ekonomi tujuan Yogyakarta-Surabaya menumpuk di Stasiun Kiaracondong, Bandung. Penumpukan terjadi akibat terlambatnya jadwal pemberangkatan kereta.
PT Kereta Api Bandung melakukan antisipasi dengan cara mengalihkan jalur pemberangkatan kereta melalui jalur utara atau ke arah Cirebon.
Menurut pantauan, saat ini ratusan calon penumpang kereta api ekonomi Kahuripan dan Kutojaya tujuan Yogyakarta dan Surabaya menumpuk di Stasiun Kiaracondong. Mereka harus menunggu dua jam hingga kereta datang dan kembali diberangkatkan.
Kereta lain yang ikut terganggu keberangkatannya adalah Lodaya malam tujuan Solo dan Turangga.
Para penumpang berharap jalur anjlok di Tasikmlaya segera dipulihkan sehingga tidak perlu melalui jalur utara.
Laporan: Ipung S Munawar | tvOne Tasikmalaya dan Jhon Hendra | tvOne Bandung, Jawa Barat
Kecelakaan kereta api Malabar tujuan Bandung-Malang itu terjadi di Kampung Terung, Mekarsari, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. Dua gerbong dan satu lokomotif terguling akibat bantalan rel ambles terbawa longsoran tanah.
Hingga Sabtu dinihari, tiga orang penumpang dipastikan tewas akibat terjepit gerbong kereta. Proses evakuasi jenazah berlangsung dramatis diwarnai isak tangis keluarga.
Petugas juga mengevakuasi dua orang warga yang terjepit, namun masih dalam keadaan hidup. Seluruh korban baik luka atau yang meninggal dibawa ke madrasah Kampung Mekarsari.
Kereta api Malabar dari Bandung tujuan Malang ambles setelah lokasi bantalan rel diguyur hujan deras. Diperkirakan amblesnya kereta mencapai 15 meter dari lintasan. Hingga saat ini, proses evakuasi masih berlangsung mengingat banyak korban dalam kereta.
Menurut Kapolresta Tasikmalaya Ajun Komisaris Besar Noffan Widyayoko, longsornya bantalan menyebabkan rel terputus total. "Belum bisa dilewati, rel terputus," kata Noffan.
Penumpukan penumpang
Dampak kereta anjlok itu juga menyebabkan ratusan penumpang kereta ekonomi tujuan Yogyakarta-Surabaya menumpuk di Stasiun Kiaracondong, Bandung. Penumpukan terjadi akibat terlambatnya jadwal pemberangkatan kereta.
PT Kereta Api Bandung melakukan antisipasi dengan cara mengalihkan jalur pemberangkatan kereta melalui jalur utara atau ke arah Cirebon.
Menurut pantauan, saat ini ratusan calon penumpang kereta api ekonomi Kahuripan dan Kutojaya tujuan Yogyakarta dan Surabaya menumpuk di Stasiun Kiaracondong. Mereka harus menunggu dua jam hingga kereta datang dan kembali diberangkatkan.
Kereta lain yang ikut terganggu keberangkatannya adalah Lodaya malam tujuan Solo dan Turangga.
Para penumpang berharap jalur anjlok di Tasikmlaya segera dipulihkan sehingga tidak perlu melalui jalur utara.
Laporan: Ipung S Munawar | tvOne Tasikmalaya dan Jhon Hendra | tvOne Bandung, Jawa Barat
© VIVA.co.id