Rabu, 17 April 2013

Lakukan Pemerasan Berkedok Jihad, WN Pakistan Dideportasi

 WN Pakistan menjadi pelaku pemerasan berkedok jihad dibekuk petugas Imigrasi Depok, Kamis (11/4).
WN Pakistan menjadi pelaku pemerasan berkedok jihad dibekuk petugas Imigrasi Depok, Kamis (11/4). (Zahrul Darmawan (Depok))

VIVAnews - Berkedok meminta sumbangan yang berujung pada dugaan aksi pemerasan, seorang warga negara Pakistan diringkus pihak Imigrasi Kota Depok, Kamis 11 April 2013. Dari tangan pelaku, petugas menyita sejumlah dokumen palsu dan uang hasil penipuan bernilai puluhan juta rupiah.
           
Pelaku diketahui bernama Abdul Khaliq, 48 tahun. Berdasarkan pengakuannya, Khaliq baru satu bulan ini menjalankan aksinya. Aksi kejahatannya berakhir setelah berupaya memeras dengan modus memungut sumbangan di SMAN 1 Depok disertai pemaksaan.
        
"Setelah kami mendapat laporan dari Polres melalui pihak sekolah yang merasa dirugikan, kami langsung meluncur ke TKP. Dan dari hasil penyidikan ternyata si pelaku menyalahi izin visa," kata Kepala Imigrasi Kota Depok, Arief Munandar kepada wartawan.

Tak hanya itu, menurut Arief, dari Khaliq juga diamankan dokumen, proposal dan kuitansi yang digunakan untuk melakukan pemerasan. "Agar korbannya iba, pelaku berdalih uang yang diminta untuk membantu jihad dan warga Pakistan yang terkena musibah," ujarnya. 
         
Pelaku, lanjut Arief, melancarkan aksinya di Jakarta Selatan dan Depok. Biasanya, dia akan mendatangi langsung korbannya dari rumah-kerumah dan dari yayasan ke yayasan. Jika uang yang diberikan dianggapnya kurang, pelaku mendesak untuk minta nominal yang lebih besar. 

Pelaku selama ini tinggal mengontrak dan berpindah-pindah, seperti di daerah Srengseng Sawah dan beberapa wilayah lainnya di Depok. 

Atas aksinya ini, pelaku diganjar dengan pasal 122 tentang penyalahgunaan izin visa serta pasal 75 tentang perbuatan WNA yang dianggap meresahkan. "Pelaku selanjutnya akan kami deportasi dan kami cekal," ungkap Arief. (umi)

JOKOWI OH JOKOWI


Jokowi Datang, Demonstran: Ini Baru Gubernur Kita! KOMPAS.com/Indra Akuntono Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat menghampiri ratusan warga Kelurahan Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, yang berunjuk rasa di depan Balaikota Jakarta, Rabu (17/4/2013). Kehadiran Jokowi langsung membuat warga sumringah, dan terlontar beberapa pujian yang diteriakkan warga melalui pengeras suara.
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menghampiri ratusan warga Kelurahan Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggarahan, Jakarta Selatan, yang berunjuk rasa di depan Balaikota Jakarta, Rabu (17/4/2013) siang. Kehadiran Jokowi langsung membuat warga semringah. Warga pun melontarkan pujian mereka.
"Ini baru Gubernur kita," kata salah seorang warga melalui pengeras suara.
Sebelumnya, Jokowi baru saja menyelesaikan beberapa agenda kerja bersama sejumlah tamu, termasuk menerima perwakilan warga Petukangan yang berunjuk rasa itu. Sekitar pukul 12.00, dengan mengenakan pakaian dinas yang dibalut jaket hitam, Jokowi keluar dari ruang kerjanya untuk blusukan.
Sesaat sebelum meninggalkan Balaikota, kendaraan dinasnya berhenti dan mundur persis ke titik unjuk rasa warga. Sesaat kemudian, Jokowi telah berhadap-hadapan dengan warga, bersalaman, dan sedikit mengeluarkan guyonan. "Iya... iya, tadi perwakilannya sudah ketemu, minggu depan saya ke sana. Sudah sekarang pulang ya, minggu depan saya ke sana," ujar Jokowi disambut tepuk riuh warga yang berunjuk rasa.
Sejak pagi hari, ratusan warga Kelurahan Petukangan Selatan mendatangi gedung Balaikota Jakarta. Mereka meminta Jokowi menggelar audiensi terkait pembebasan lahan warga untuk proyek pembangunan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) West 2 di Kelurahan Petukangan Utara dan Petukangan Selatan.
Editor :
Laksono Hari W

FPI Dobrak Ruang Kerja Wali Kota Depok

FPI Dobrak Ruang Kerja Wali Kota Depok

FPI minta pembongkaran warung remang-remang di kawasan Pondok Rangon.

ddd
Rabu, 17 April 2013, 13:04 Eko Priliawito, Zahrul Darmawan (Depok)
Laskar FPI geruduk ruang kerja Wali Kota Nur Mahmudi Ismail
Laskar FPI geruduk ruang kerja Wali Kota Nur Mahmudi Ismail (Zahrul Darmawan (Depok))
VIVAnews -Tuntut pembongkaran sejumlah kafe dan warung remang-remang di kawasan Pondok Rangon, Harjamukti, Depok, Jawa Barat, laskar Front Pembela Islam (FPI) menggeruduk ruang kerja Wali kota Nur Mahmudi Ismail, Rabu, 17 April 2013.

Laskar FPI terlihat kesal dan menggedor-gedor paksa ruangan wali kota. Mereka menganggap pemerintah kota Depok tidak serius membongkar tempat yang dianggap sebagai sarang maksiat di Pondok Rangon.

Saat ini, massa di bawah pimpinan Ketua FPI Depok Habib Idrus Al Gadri, masih bertahan di depan ruang kerja Nur Mahmudi Ismail. Idrus yang kesal lantaran tak mendapat jawaban dari dalam kantor terlihat mengamuk dan berupaya membongkar paksa pintu yang terkunci rapat itu.
    
Saking kesalnya, Idrus bahkan menuding jika orang yang berada di dalam ruangan itu sedang selingkuh. Sejumlah petugas Satpol PP tak bisa berbuat banyak dan tanpak kewalahan dengan kejadian tersebut. (sj)